Selasa, 30 April 2013

Perbandingan Kejahatan di Kota dengan di Desa


A. Kehidupan Masyarakat Kota
Orang kota sudah memandang penggunaan kebutuhan hidup,sehubungan dengan masyarakat sekitarnya.Yang mempunyai ciri-ciri :

1.) Kehidupan keagamaan berkurang bila dibandingkan dngan kehidupan agama di Desa.
2.) Orang kota pada umumnya dapat mengurus dirinya sendiri tanpa harus bergantung pada orang lain.
3.) Pembagian kerja diantara warga kota juga lebih tegas dan punya batas-batas nyata.
4.) Kemungkinan-kemungkinan untuk mendapatkan pekerjaan lebih banyak dari pada warga desa.
5.) Jalan pikiran rasional yang prasional yang pada umumnya dianut masyarakat perkotaan.
6.) Jalan kehidupan yang cepat di Kota,mengakibatkan pentingnya faktor waktu.
7.) Perubahan-perubahan sosial tampak dengan nyata di kota-kota,karena kota biasanya terbuka dalam menerima pengaruh luar.

Namun,kelemahan dari Kehidupan Kota pun dapat terlihat dengan berkurangnya lahan untuk pemukiman yang menyebabkan sempitnya dalam perkembangan kehidupan yang lebih baik.Baik dilihat dalm sisi kesehatan,masyarakat Kota lebih cenderung mengidap lebih banyak mengalami masalah kesehatan karena kondisi lingkungan yang tidak mendukung.

B. Kehidupan Masyarakat Desa
Warga suatu masyarakat pedesaan mempunyai hubungan yang lebih erat dan lebih mendalam ketimbang hubungan mereka dengan warga masyarakat pedesaan lainnya.Sistem kehidupan biasanya berkelompok atas dasar sistem kekeluargaan.
Golongan orang-orang tua pada masyarakat pedasaan umunya memegang peranan penting. Orang akan selalu meminta nasehat kepada mereka apabila ada kesulitan-kesulitan yang dihadapi.Adapun keunggulan dari masyarakat desa ialah :

1) Tingkat kekentalan terhadap Agama lebih menonjol.
2) Sifat kekeluargaan yang bergotong-royong masih menjadi ciri khas yang relatif masih banyak ditemui.
3) Sikap sopan santun yang masih melekat pada setiap anggota masyarakatnya masih menjadi modal utama kehidupan masyarakat desa.
4) Kebiasaan adat istiadat yang selalu menjadi sumber dari kegiatan desa masih menjadi patokan dalam ritual kebudayaan.

Namun ada pula yang menjadi kekurangan dari desa yaitu sebagian yang terdapat dalam kelebihan masyarakat kota.

Pidana atau tindak kriminal segala sesuatu yang melanggar hukum atau sebuah tindak kejahatan. Pelaku kriminalitas disebut seorang kriminal. Biasanya yang dianggap kriminal adalah seorang pencuri, pembunuh, perampok, atau teroris. Walaupun begitu kategori terakhir, teroris, agak berbeda dari kriminal karena melakukan tindak kejahatannya berdasarkan motif politik atau paham.

Selama kesalahan seorang kriminal belum ditetapkan oleh seorang hakim, maka orang ini disebut seorang terdakwa. Sebab ini merupakan asas dasar sebuah negara hukum: seseorang tetap tidak bersalah sebelum kesalahannya terbukti. Pelaku tindak kriminal yang dinyatakan bersalah oleh pengadilan dan harus menjalani hukuman disebut sebagai terpidana atau narapidana.

Dalam mendefinisikan kejahatan, ada beberapa pandangan mengenai perbuatan apakah yang dapat dikatakan sebagai kejahatan. Definisi kejahatan dalam pengertian yuridis tidak sama dengan pengertian kejahatan dalam kriminologi yang dipandang secara sosiologis.

Secara yuridis, kejahatan dapat didefinisikan sebagai suatu tindakan yang melanggar undang-undang atau ketentuan yang berlaku dan diakui secara legal. Secara kriminologi yang berbasis sosiologis kejahatan merupakan suatu pola tingkah laku yang merugikan masyarakat (dengan kata lain terdapat korban) dan suatu pola tingkah laku yang mendapatkan reaksi sosial dari masyarakat. Reaksi sosial tersebut dapat berupa reaksi formal, reaksi informal, dan reaksi non-formal.

Perbedaan antara desa dan kota
Dalam masyarakat modern, sering dibedakan antara masyarakat pedesaan (rural community) dan masyarakat perkotaan (urban community). Perbedaan tersebut sebenarnya tidak mempunyai hubungan dengan pengertian masyarakat sederhana, karena dalam masyarakat modern, betapa pun kecilnya suatu desa, pasti ada pengaruh-pengaruh dari kota. 

Perbedaan masyarakat pedesaan dan masyarakat perkotaan. Kita dapat membedakan antara masyarakat desa dan masyarakat kota yang masing-masing punya karakteristik tersendiri. Masing-masing punya sistem yang mandiri, dengan fungsi-fungsi sosial, struktur serta proses-proses sosial yang sangat berbeda, bahkan kadang-kadang dikatakan “berlawanan”.

Warga suatu masyarakat pedesaan mempunyai hubungan yang lebih erat dan lebih mendalam ketimbang hubungan mereka dengan warga masyarakat pedesaan lainnya. Sistem kehidupan biasanya berkelompok atas dasar sistem kekeluargaan, menjelaskan ciri-ciri relasi sosial yang ada di desa itu, adalah pertama-tama, hubungan kekerabatan.

Sistem kekerabatan dan kelompok kekerabatan masih memegang peranan penting. Penduduk masyarakat pedesaan pada umumnya hidup dari pertanian, walaupun terlihat adanya tukang kayu, tukang genteng dan bata, tukang membuat gula, akan tetapi inti pekerjaan penduduk adalah pertanian. Pekerjaan-pekerjaan di samping pertanian, hanya merupakan pekerjaan sambilan saja.

Golongan orang-orang tua pada masyarakat pedesaan umumnya memegang peranan penting. Orang akan selalu meminta nasihat kepada mereka apabila ada kesulitan-kesulitan yang dihadapi. menyatakan bahwa di daerah pedesaan kekuasaan-kekuasaan pada umumnya terpusat pada individu seorang kiyai, ajengan, lurah dan sebagainya.

Ada beberapa ciri yang dapat dipergunakan sebagai petunjuk untuk membedakan antara desa dan kota. Dengan melihat perbedaan perbedaan yang ada mudah mudahan akan dapat mengurangi kesulitan dalam menentukan apakah suatu masyarakat dapat disebut sebagi masyarakat pedeasaan atau masyarakat perkotaan.

Ciri ciri tersebut antara lain :
- jumlah dan kepadatan penduduk
- lingkungan hidup
- mata pencaharian
- corak kehidupan sosial
- stratifiksi sosial
- mobilitas sosial
- pola interaksi sosial
- solidaritas sosial
- kedudukan dalam hierarki sistem administrasi nasional.

Sumber:


UNIVERSITAS GUNADARMA DEPOK
TEKNIK INFORMATIKA ‘12
 

1 komentar: